Jumat, 15 April 2011

Cerita Hidup seorang 'KIM JAEJOONG'





Beberapa waktu yang lalu, di suatu tempat di Korea, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun meninggalkan kota tempat dia hidup dan dibesarkan. Berbekal koper berisi beberapa potong pakaian, dia pergi meninggalkan 8 orang kakak perempuan dan ayah serta ibu yang sangat mencintainya demi mengejar mimpinya. Dia meninggalkan kampung halamannya dan berangkat menuju Seoul dengan kereta, meninggalkan keluarganya yang menangisi kepergiaannya sambil menatap punggungnya menjauh dan semakin jauh. Dia mendengar semua yang dicintainya menangisi kepergiannya tapi dia terlalu takut untuk berpaling dan menengok ke belakang karena dia tahu semua itu hanya akan membuatnya tak sanggup meninggalkan semua demi mimpinya. Tapi dia juga tak mau menanggalkan mimpi yang sangat diinginkannya. Dan tak ingin membuat keluarganya melihat kalau dia pun melangkah pergi sambil menangis. 

Dengan menegarkan diri dan dibungkus jaket tipis, dia melangkah pergi menembus dinginnya musim dingin meninggalkan keluarga yang menangisi kepergiannya demi mimpinya. Meninggalkan kampung halamannya untuk pertama kalinya selama 15 tahun ke kota besar yang hanya pernah dilihatnya dalam mimpi.


Kereta pun akhirnya tiba di kota besar yang begitu hidup dan mewah, dengan jalanan yang begitu sibuk, cahaya lampu yang bertaburan yang tidak pernah dilihatnya. Dia merasa tekadnya melemah karena semua begitu berlimpah, terlalu wah. Dia ragu, bisakah dia menemukan tempatnya di kota yang begitu hidup dan mewah seperti ini? Kepercayaan dirinya mulai terguncang.


Tapi mimpi yang hidup di hatinya belumlah musnah. Jika dia pulang ke rumah hanya karena ragu seperti ini, dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Apalagi hanya karena takut dan pengecut. Dengan penuh perjuangan dan tanpa bantuan siapapun, dia menemukan sebuah tempat .. apartemen yang kecil dan sempit.. dan menyebutnya sebagai rumah di kota besar itu.


Ketika SM Entertainment, perusahaan musik terbesar di Korea, menyelenggarakan kontes menyanyi, dia memberanikan diri untuk ikut. Di lobi tempat kontes diselenggarakan, dia melihat begitu banyak anak laki-laki sepertinya, berharap terpilih dan masuk SM Entertainment melalui kontes ini dan menjadi salah satu penyanyi besar. Semua peserta berpakaian menarik, rapi dan sangat trendi, dengan peralatan mp3 player paling canggih terpasang di telinga menemani mereka berlatih. Sementara dia, hanya mengenakan pakaian sederhana dengan kaos berwarna abu-abu dan celana jins. Rasanya seperti kalah dalam setengah pertarungan bahkan saat pertarungannya sendiri belumlah dimulai.

Dengan nomor urut 12, dia melangkah memasuki ruangan audisi dimana duduk 5 orang juri berwajah dingin tanpa ekspresi menatapnya.

Dengan perasaan tegang dan gugup dia berdiri dihadapan mereka sampai akhirnya salah satu juri memintanya mulai bernyanyi.


Saat suaranya mengalun,semua juri terkesima. Suaranya begitu menyentuh semua orang di ruangan itu. Suara yang begitu murni dan lembut bahkan yang paling murni dan lembut sampai saat itu yang pernah mereka dengar. Rasanya seperti merasakan kesedihan yang amat dalam dan masih banyak jutaan emosi yang kita rasakan ketika kita mendengar alunan suaranya, membuat kita tidak bisa melepaskan diri dari rasa ingin terus mendengar suaranya selama-lamanya dan tenggelam tersesat dalam alunan suaranya. Tapi tetap saja, suaranya masih terlalu lembut, terlalu halus.


Tapi dia berhasil memenangkan kompetisimenyanyi karena begitu banyak alasan selain suaranya. Dengan wajahnya yang tanpa cacat, kulitnya yang sempurna, bulu matanya yang panjang, roman mukanya yang lembut yang bahkan lebih cantik dari seorang gadis, matanya yang besar dan jernih, bibirnya mencebil, dan kulit putihnya seperti salju adalah alasan lain yang memenangkan lomba itu untuknya. Semua juri beranggapan wajahnya adalah wajah yang dilahirkan untuk berada dan besar didunia bisnis hiburan.


Dia mendapatkan kontrak dengan SM selama 7 tahun, dengan 2 tahun pertama digunakan sebagai tahun baginya untuk menjalani masa latihan. Selama masa latihan, dia harus membayar penuh untuk kelas musik, tari dan kelas lainnya. Dan 5 tahun setelahnya dia akan menjadi seorang artis. Melihat dia semakin dekat dengan mimpinya, dia menanda tangani kontrak meski ia tahu selama 2 tahun berikutnya dia harus menjalani kehidupan yang sangat keras dan sulit. Lebih dari yang pernah dia jalani sebelumnya bahkan lebih dari yang pernah dibayangkannya. Tapi inilah mimpinya, dan takkan sekalipun dia menyerah demi mimpinya.


Dimulailah masa-masa yang pernuh perjuangan itu. Dia tahu keluarganya sendiri tidak memiliki keuangan yang cukup, sehingga tidak pernah sekalipun dia meminta uang untuk membiayai hidup danlatihannya. Setiap hari dia berpindah-pindah melakukan 3 jenis pekerjaan yang berlainan. Saat orang lainmasih terlelap tidur, saat mesin percetakan

berhenti mencetak dan menghasilkan setumpukan koran yang sangat berat dan banyak, dia naik sepeda tuanya dan mengantarkan koran-koran itu dari pintu ke pintu. Sore hari dia bekerja di tempat konstruksi bangunan mengerjakan pekerjaan paruh waktu. Wajahnya yang tampan tertutup debu-debu dari semen dan kotoran lainnya. Dia pun menahan diri untuk tidak mengeluarkan suaranya yang indah agar disukai oleh atasannya. Setiap sehabis kelas musik di sore hari, untuk menghemat uang, dia berjalan selama 3 jam menuju tempat dia bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Dia melakukan semua pekerjaannya dengan diam-diam. Melakukan semua kegiatan yang tidak seharusnya dilakukan oleh anak laki-laki berusia 15 tahun. Selama 2 tahun terus menerus dia berusah membanting tulang bekerja keras. Semua demi masa depan yang penuh cahaya dan indah.


Dia melakukan semua hal yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan 2 tahun masa latihannya itu. Tapi semua itu tetap saja tidak cukup. Dia tidak bisa makan 3 kali sehari dengan teratur. Setiap dia mendapat gaji dari pekerjaannya, yang pertama kali dia lakukan adalah membayar kelas pelatihannya, meski akibatnya tidak banyak lagi uang tersisa untuk biaya hidupnya sehari-hari baik untuk makan apalagi untuk membeli baju. Setelah 2 hari menahan lapar dan tanpa uang sepeser pun untuk membeli mkanan, tubuhnya mulai semakin melemah. Tapi dia tetap memaksa untuk bekerja karena harus membayar uang untuk latihannya. Malam itu ketika dia membersihkan meja di restoran, dia melihat seorang

pelanggan meninggalkan setengah mangkuk mie yang masih panas di mejanya. Tak sanggup lagi menahan lapar, sambil bergetar tanganya mengambil sendok dan memakan makanan sisa itu. Saat makan dia merasa kalau mie yang dimakannya terlalu asin. Dia lalu sadar kalau dia menangis dan air matanya masuk kedalam mangkuk mie tanpa disadarinya.


Suatu hari dia jatuh sakit. Panas tubuhnya naik dengan cepat. Dia tergeletak lemah di apartemennya yang kecil selama 3 hari. Untungnya dia sudah melunasi uang pelatihannya, tapi itu pun masih belum sepenuhnya lunas karena biaya itu masih kurang untuk membayar 3 hari terakhir. Dia pun memaksa diri berjalan selama 3 jam untuk bekerja di restoran.

Di perjalanan pulang, dia melihat tenda donor darah. Dengan perut yang kelaparan, dia memaksa dirinya melakukan hal yang tidak ingin dilakukan sebelumnya. Dia melangkah masuk ke dalam tenda donor darah itu. Setelah satu jam berlalu, dia keluar dari tenda dengan beberapa lembar uang di tangan dan menyeret tubuhnya ke sebuah toko untuk membeli sebungkus biscuit.


Akhirnya 2 tahun yang sulit berlalu. Dia pun dipilih masuk dalam grup 5 orang anak laki-laki yang diumumkan oleh perusahaan sebagai grup yang paling baik yang pernah ada. Meski kelimanya berbeda satu sama lain, tapi perusahaan percaya bahwa mereka berlima bersama-sama akan melahirkan kesempurnaan. Dia merasa sangat beruntung terpilih dalam grup ini dan sekaligus mendapat 4 orang adik yang mengaguminya.

Ketika mereka mengeluarkan single album pertama mereka yang hanya berisi 2 buah lagu, mereka berhasil naik ke peringkat teratas dalam chart di Korea. Ini langsung merubuhkan mitos bahwa album single tidak akan pernahsukses terjual di Korea. Akhirnya dia merasakan manisnya kesuksesan, apalagi setelah dia melihat surat dari fans yang datang setiap hari. Dia tahu apa yang terjadi selama 2 tahun lalu terbayarkan.

Tapi tak ada yang sempurna, saat-saat indah hanya berlalu sesaat. Hidup memang kejam. Pertama kali mereka mengadakan fan meeting, penggemar yang datang adalah para penggemar 4 member yang lain. Melihat penggemar berdiri mengantri di hadapan member lain dan tak ada satupun penggemar yang mengantri di hadapannya membuatnya ingin ber

teriak dan menangis. Para staf tidak mau melihat situasi yang aneh ini bertahan terlalu lama dan mereka mulai menarik beberapa penggemar agar berdiri mengantri didepannya. Dia menahan rasa sedihnya dan berusaha berbicara dengan seorang gadisyang ada dihadapannya. Tapi gadis itu itu dengan dingin menjawab, "Aku dipaksa berdiri disini di depanmu. Aku bahkan tidak menyukaimu".

Hatinya hancur. Tapi dia tidak menangis, dia memilih untuk menahan rasa lukanya dan menggigit bibirnya meski itu membuat bibirnya berdarah. Tapi dia tidak mau menangis di hadapan orang lain. Dia sedikit pun tidak mengerti kenapa para para penggemar tidak menyukainya, tapi yang dia tak tahu adalah kalau sebenarnya para penggemarnya masih berdiri di luar gedung menunggu giliran untuk masuk dan menemuinya. Semua hanya karena gedung itu terlalu kecil dan sempit untuk menampung semua penggemar sekaligus. Para penggemarnya di luar gedung sedih dan terluka mendengar kabar ini dan berbagi kesedihannya bersamanya.


Ketika akhirnya dia tahu lewat internet bahwa bukannya para penggemar tidak menyukainya atau karena dia melakukan sebuah kesalahan sehingga yang lain tidak menyukainya tapi karena dia terlalu cantik. Banyak gadis yang iri pada wajahnya. Membaca alasan yang tidak masuk akal ini dia tertawa kecil. Dia tidak menyerah, setiap hari saat muncul di muka umum dia menyunggingkan senyuman di wajahnya, berharap dan berdoa agar semua melihat siapa dia sebenarnya dan mau mendengar suaranya.
Tapi semakin keras dia berusaha semakin besar tekanan yang dia terima. Membuatnya selalu merasa gelisah dan gugup saat akan melakukan pertunjukkan karena takut melakukan kesalahan yang hanya akan membuat orang-orang akan semakin tidak menyukainya. Sedikit demi sedikit, senyuman di wajahnya menghilang dari depan kamera.


Tapi perilakunya ini malah membuat penggemar menganggap dia berpura-pura bersikap dingin dan cool, karena hal ini akhirnya perusahaan mempertimbangkan kemungkinan untuk menggantikan posisinya di grup dengan orang lain. Mendengar hal ini dia merasa sangat takut. Dia tidak mau meninggalkan tempat yang sudah dianggapnya sebagai rumah keduanya tapi dia mengerti kenapa perusahaan memu

tuskan hal seperti itu.


Tapi ternyata dia tidak ditukar dengan siapapun. Para penggemar memenuhi jalanan di depan perusahaan untuk menunjukkan rasa cinta mereka baginya dan memohon pada perusahaan untuk tetap menyimpan dia dalam grup. Bahkan si bungsu di grup mereka, Changmin, mengancam akan merobek surat kontraknya dan kembali ke sekolah jika dia dikeluarkan dari group. Padahal manajer mereka melarangnya bertindak nekad seperti itu.


Dia menangis. Dia tahu semua orang di grupnya memiliki hasrat yang besar dalam musik. Bahkan Changmin, anggota paling muda, juga mengalami banyak hal sulit untuk bisa seperti dia sekarang. Dia semakin menghargai apa yang dia miliki lebih dari sebelumnya. Dia mulai berlatih lebih keras dan lebih kuat. Sebagai rasaterima kasihnya pada penggemar dan juga untuk menunjukkan sisinya yang terbaik pada penggemar yang mencintainya. Selama pertunjukkan, dia sering menatap berkeliling diantara para penonton. Sutradara memintanya untuk hanya melihat satu titik saja karena dia terlihat lucu dengan mata yang berkelana kemana-mana. Tapi dia berkata bahwa dia tidak bisa seperti itu karena dia ingin melihat wajah setiap penggemar yang datang untuk melihat pertunjukkannya. Meski karena itu dia terlihat buruk, dia tidak peduli.


Suatu hari saat melakukan latihan untuk pertunjukkan, dia terjatuh. Dia berpikir ini hanya jatuh yang biasa terjadi kalau latihan menari. Tapi ketika dia tidak bisa kembali menari dan lututnya terasa sakit luar biasa, dia berdiri di sudut ruangan dan menahan rasa sakitnya hingga kakinya bergetar. Ketua grup mereka, Yunho, tanpa berkata apapun langsung menggendong dia dipunggungnya dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Saat dia berasa di dalam ruang gawat darurat, sesaat sebelum pintu tertutup, dia melihat 4 sosok yang familiar. Penuh rasa khawatir dan berdoa baginya.


Dokter menyatakan lutut kanannya luka parah dan dia butuh operasa sesegera mungkin. Operasi ini operasi besar sehingga dia akan membutuhkan waktu panjang untuk berisitirahat memulihkan kondisinya. Tapi dia menolak melakukan istirahat panjang. Dua harisetelah operasi dia muncul di Seoul Olympic Stadium bersama anggota yang lain, sesuai jadwal mereka, menemui penggemar mereka. Sebelum kegiatan dimulai, Yunho terus berada disampingnya dan tidak meninggalkannya sedetik pun. Saat fan meeting, para penggemar bertanya apa yang Changmin inginkan untuk tahunbaru ini, jawaban Changmin “Aku berharap agar Hyung lekas sembuh”.

Dia benci menangis. Dia menundukkan kepala setelah Changmin berkata seperti itu. Berusaha sekuat tenaga untuk tidak membiarkan air matanya jatuh. Ketika dia mengangkat kepalanya dan menatap para penggemarnya, dia melihat mereka semua menangis untuknya. Hatinya hancur. Dia mengambil microphone dan berkata “Aku tidak terluka apapun kok. Serius! Jadi tolong jangan menangis untukku ya? Mari kita bertemu dengan senyuman.. ya?”
Inilah pertama kalinya dia berbohong pada semua orang. Operasinya baru berlalu 24 jam yang lalu, mana mungkin dia tidak merasa sakit? Tapi dia berjuang keras demi cintanya pada semua penggemarnya.


Akhirnya lukanya sembuh. Dia merayakan kesembuhannya bersama teman-teman baiknya. Ketika mengendarai kendaraan untuk pulang, polisi mencegatnya karena dia minum dan menyetir sekaligus. Yunho datang menjemputnya di kantor polisi tanpa berkata apapun, tapi dia tahu dia sudah membuat Yunho dan anggota lain kecewa.


Dia tak berkata apapun setelah kejadian itu selama 2 minggu. Dia tahu kalau perusahaan hanya memberinya hukuman yang sangat ringan untuk perilakunya yang keterlaluan dan bodoh itu. Dia tahu kalau semua anggota grupnya harus memohon pada perusahaan berulang-ulang kali agar dia tidak dikeluarkan dari grup. Oleh karena itu, dia bersikeras, di fan meeting berikutnya dia akan meminta maaf pada semua orang. Itulah pertama kalinya dia meneteskan air mata dihadapan semua penggemarnya, ketika para penggemarnya berkata kalau mereka semua memaafkannya dan masih tetap akan mencintainya.


Dia mulai meraih popularitas lebih banyak lagi dan semakin terkenal. Orang-orang mulai melihat dia lebih dari sekedar anggota berwajah cantik, tapi juga musisi yang penuh hasrat bermusik dengan suara yang

indah dan jiwa yang tegar dan tidak takut menghadapi kesalahannya. Kalimat sederhana "Kami memaafkanmu" yang diberikan oleh pernggemarnya memberikan kepercayaan diri yang dia butuhkan untuk terus berjuang dan bertahan.


Orang ini adalah Kim Jae Joong, anggota group paling terkenal di Korea, DBSG. Perusahaan memberinya nama panggung YoungWoong Hero Jaejoong. Nama yang membuatnya selalu ingat bahwa kapanpun dia merasa sedih dan ingin menangis, dia harus bertahan, karena dia adalah Hero Jaejoong dan seorang Hero [pahlawan] tidak pernah menangis. Seorang Hero [pahlawan] akan berjuang sampai titik terakhir dan memenangkan pertarungan.







Seorang fans DBSG pernah berkata, pertama kali dia melihat Jaejoong dia merasa tidak mungkin namanya adalah Hero karena tidak cocok dengan cerminan dirinya yang lemah lembut, tapi sekarang dia tahu kenapa namanya Hero, karena dibalik kecantikannya, terletak jiwa pahlawan yang sesungguhnya.



Hiiikkzzzzzzzzzz....... Ochi baru tau kalo perjuangan Jae-nii sehebat ituu T___T
tenang aja jae-nii!!! Kami para Cassiopeia akan selalu mendukungmu!! 





2 komentar:

Lidwina Christine Lahe mengatakan...

Hmm, huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa (apaan sih --")

kuro aoi mengatakan...

*ahaayy itin comment~* lahhh sedihhh or apa tuh??

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates